Kamis, 01 Januari 2009

KONTROL KELEMBABAN LITTER

Manajemen lingkungan dalam kandang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya adalah mempertahankan kelembaban litter pada tingkat yang dapat memberikan kenyamanan bagi ayam. Untuk menjamin tingkat kelembaban litter yang nyaman, maka perlu diperhatikan beberapa tips berikut :
1. Monitor ventilasi kandang.
Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan litter menggumpal, licin dan lengket. Pada kondisi ini litter menjadi jenuh oleh air sehingga mengurangi kemampuan menyerap air. Sehingga menyebabkan amonia yang tinggi dalam kandang, lalat, bulu ayam kotor, memar pada dada, kaki luka, dll. Area yang sering terjadi biasanya disekiar tempat air minum. Sehingga daerah rawan ini harus sering diaduk atau diganti untuk mencegah berbagai problem.
2. Hindari kasus wet dropping, terutama dengan memperhatikan nutrisi pada pakan, konsumsi air minum atau adanya agen penyakit. dengan kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan wet dropping, demikian juga jika kualitas air minum , perlu di cek kandungan mineralnya khususnya sulfat dan magnesium. Sejumlah agen penyakit dapat juga menyebabkan kotoran menjadi basah. Salah satunya adalah infeksi cocci. Penyebab penyakit ini adalah coccidia yang menyerang dan menginfeksi usus ayam. Untuk itu kontrol cocci melalui penggunan anticocci pada pakan sangat penting digunakan.
3. Hindari pakan berjamur.
Hal-hal yang dapat menyebabkan pakan berjamur adalah pakan terkena air/basah, kualitas lemak pakan yang jelek atau tengik, sehingga pakan mudah ditumbuhi jamur. Jamur yang tumbuh ini dapat melakukan metabolisme dan juga memproduksi mikotoksin. Sifat dari mikotoksin adalah dapat mengiritasi saluran pencernaan dan menyebabkan adanya perubahan patologi pada ginjal. Keadaan ini menyebabkan konsumsi air minum meningkat, sehingga kotoran menjadi basah. Kontrol mikotoksin dapat dilakukan dengan memperhatikan kadar air pakan, menjaga kondisi lingkungan tempat menyimpan pakan agar selalu kering, pakan tetap segar, kebersihan peralatan (termasuk tempat pakan dan peralatan pembuat pakan), pemberian penghambat tumbuhnya jamur (anti mold), seperti : asam organik ( propionat, benzoat, asam asetat), garam dari asam organik (kalsium propionat) dan tembaga sulfat.
4. Kontrol lingkungan kandang.
Temperatur dan kelembaban kandang berpengaruh pada konsumsi air minum. Jika temperatur yang tinggi, ayam mengkonsumsi air minum lebih banyak dan litter menjadi basah. Bila kelembaban juga tinggi, problem menjadi lebih parah dan akan lebih sulit untuk mempertahankan litter tetap kering.
5. Perhatikan sistem air minum
Pastikan sistem air minum berjalan dengan baik, apakahl ada kebocoran atau tidak serta tekanan air yang sesuai pada sistem nipple.

Nah, agar temperatur dan kelembaban dalam kandang dapat diatur, cahaya juga dapat dikontrol, penyakit lebih mudah dicegah maka sistem ”closed house” mutlak dibangun. (Gatut Wahyudi, Technical Service CP. Prima, Semarang)

BULETIN CP. APRIL 2006 No 76/Tahun VII

0 komentar: