Close Housed

Kandang sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak, menyediakan udara yang sehat bagi ternak, menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak, meminimumkan tingkat stress pada ternak.

Broiler Modern

Ayam pedaging hasil persilangan dari berbagai bangsa ayam pedaging, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan daging secara optimal dan edisien, memiliki keunggulan pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak, yang didukung dengan pakan yang berkualitas dan menajemen pemeliharaan yang maksmila

DOC ( Day Old Chick )

DOC(day old chick), anak yam umur 1 hari sangat menentukan keberhasilan usaha ternak ayam. Kondisi DOC yang baik merupakan modal awal yang sangat penting.

Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Pakan Ayam Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Kemitraan Ayam Broiler

Kerjasama pemeliharaan ayam broiler dengan pola kerjasama inti dan plasma. Kerjasama dilaksanakan atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan antara inti dan plasma.

Minggu, 26 Februari 2012

FUNGSI SELENIUM

  • Selenium merupakan salah satu mineral mikro atau mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil, namun penting (essensial) untuk mendukung pertumbuhan ayam
Selenium (Se) bisa ditemukan dalam bentuk organik maupun anorganik. Pemberian selenium dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah stres oksidatif, mendukung fungsi kelenjar tiroid (yang menghasilkan hormon tiroksin untuk pertumbuhan dan perkembangan) maupun berperan menjaga immunocompetence (kekebalan tubuh). Selain itu selenium juga berfungsi meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, menurunkan angka kematian dan meningkatkan pertambahan berat badan.
Meskipun demikian pemberian selenium yang melebihi dosis dapat meracuni tubuh ayam (selenosis). “Alkali disease” menjadi sebutan untuk keracunan selenium yang terjadi dalam waktu yang lama sedangkan jika keracunan selenium terjadi secara akut, penyakitnya disebut “blind staggers”. Gejala yang ditunjukkan saat terjadi keracunan selenium ialah gangguan pencernaan, badan lesu, gangguan saraf (paralisis) dan pada tingkat yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada hati, gangguan pernapasan maupun kematian.

  • Kekerdilan pada ayam dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
  1. Genetik, yaitu kekerdilan yang disebabkan oleh infeksi virus Reo virus, Picorna virus, Calici virus, Adeno virus, Parvo virus, Rota virus, Toga virus, Corona virus dan Enterolike virus yang dapat menular secara vertikal, sehingga jika induk ayam pernah terkena penyakit kekerdilan kemungkinan anaknya dapat tertular
  2. Serangan penyakit, yaitu selain penyakit pada point 1, penyakit viral (ND, Gumboro dan Mareks), penyakit bakterial (korisa, CRD) dan penyakit parasit (koksidiosis) juga dapat memicu kekerdilan pada ayam
  3. Kesalahan tata laksana pemeliharaan, seperti kepadatan kandang yang berlebih, brooding yang kurang tepat maupun kualitas dan distribusi ransum yang kurang baik
Akibat terjadinya kekerdilan, pertumbuhan ayam menjadi terganggu. Selain itu kondisi tubuh ayam juga turun (sakit) serta sel-sel tubuh ayam mengalami kerusakan akibat pemakaian zat-zat cadangan (seperti asam amino) yang diperlukan guna meningkatkan ketahanan tubuh ayam dan memperbaiki sel-sel rusak. Oleh karenanya diperlukan pemberian antioksidan seperti vitamin E dan C, selenium atau carotenoids untuk mengurangi kerusakan sel-sel. Jika dilihat dari fungsi selenium diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa selenium sangat berkaitan erat sebagai anti-oksidan bahkan dapat berfungsi sebagai immunomodulatory (menggertak kekebalan tubuh).
Pemberian selenium sesuai dosis anjuran dapat menjaga agar metabolisme dalam tubuh ayam tetap optimal dan ketahanan tubuh ayam selalu terjaga sehingga diharapkan pertumbuhan ayam dapat berjalan dengan optimal dan ayam tidak mengalami kekerdilan. Agar fungsi selenium tersebut bisa optimal perlu didukung dengan manajemen pemeliharaan ternak yang baik.
Selain dengan pemberian selenium, agar kasus kekerdilan dapat dicegah secara optimal perlu didukung dengan :
  1. Seleksi DOC dengan seksama untuk mendapatkan ayam dengan berat badan seragam dan sesuai standar, sehat, lincah, tidak cacat dan bebas problem tali pusar
  2. Berikan ransum dengan kualitas yang baik dan perhatikan distribusi tempat ransumnya
  3. Terapkan tata laksana pemeliharaan secara benar, terutama pada saat masa brooding
  4. Jika perlu berikan antibiotik (Neo Meditril, Koleridin atau Therapy) secara berkala untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri
Penanganan kekerdilan tidak cukup hanya dengan pemberian selenium tetapi perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya dan dilakukan secara komprehensif (menyeluruh). Tata laksana pemeliharaan perlu dilakukan secara tepat, seperti ayam kerdil dianjurkan dipelihara secara terpisah untuk mencegah penularan penyakit dan memudahkan perawatan. Untuk kasus kekerdilan yang disebabkan serangan penyakit korisa, CRD dan koksidiosis yang dapat dapat diatasi dengan memberikan Therapy, Vet Strep, Antikoksi atau Trimezyn.

Sumber : 
Info Medion Edisi November 2008
(http://info.medion.co.id).