Kamis, 01 Januari 2009

Ayam Pedaging Kadar Lemak Rendah

M Sobri, Kembangkan Ayam Pedaging Kadar Lemak Rendah, Daging Broiler Terasa Seperti Ayam Kampung

Tuesday, 05 February 2008

Malang, Penyakit jantung koroner dan obesitas merupakan momok yang menakutkan masyarakat. Untuk menyiasati agar ayam broiler tidak menjadi ancaman bagi kesehatan karena kadar lemaknya yang tinggi, Muchammad Sobri SPt MP, dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan ayam pedaging dengan kadar lemak rendah. Ayam broiler yang diternakkan Sobri ini berasal dari bibit yang sama dengan ayam pedaging yang diternakan oleh peternak lainnya yang ada di Malang. Hanya saja proses penggemukan ayam broiler itu yang berbeda dengan ayam lain.

Perbedaan mendasarnya terletak dari sisi kadar lemak yang ada dalam tubuh ayam sendiri. Di sini saya sengaja tidak menggunakan kosentrat yang di jual dipasaran tetapi menggunakan pakan yang di ramu sendiri, ungkap Sobri ketika Surya berkunjung ke kandang ayam yang dikelolanya sendiri, Senin (4/2). Menjadikan ayam broiler rendah lemak memang terdengar agak meragukan, mengingat seluruh ayam potong yang dijual di pasar tradisional maupun moderen memiliki kandung lemak yang sangat tinggi. Sehingga banyak ahli gizi yang menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi ayam broiler untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh.
Memang tak bisa dipungkiri seluruh ayam pedaging di kawasan tropis seperti Indonesia banyak lemaknya. Kadar lemak yang tinggi dalam tubuh ayam memang disengaja untuk menambah nafsu makan ayam sehingga dalam waktu 35 - 45 hari sudah bisa dipanen,” ungkap lelaki kelahiran Kendal 19 Januari 1972 itu.

Namun banyaknya efek kesehatan yang ditimbulkan karena kadar lemak dalam tubuh ayam yang tinggi ini membuat Sobri terpacu membuat pakan khusus agar mengurangi kadar lemak dalam tubuh ayam. Hasilnya melalui pakan yangdiolah sendiri, Sekretaris jurusan peternakan UMM itu mampu menurunkan kadar lemak menjadi 4 % dari total lemak daging yang ada. Otomatis ini juga menurunkan kolesterol dalam tubuh ayam menjadi 100 mg per 100 gram daging, jelas dosen nutrisi unggas itu.

Bukan hanya sekadar rendah lemak saja, daging ayam yang dihasilkan menjadi lebih kenyal dan jika dimasak terasa seperti ayam kampung. Lama penggemukan ayam hampir sama dengan ayam broiler lainnya dan bobot saat panen sama dengan ayam dengan kadar lemak tinggi. “Dan yang paling penting biaya produksi mulai dari pakan hingga sanitasi kandang sama dengan jika pakan dibeli di pasaran,” beber Sobri.

Agar ayam pedaging yang dihasilkan lebih sehat lagi, Sobri mulai mengurangi penggunaan antibiotik yang membuat kadar residu kimia dalam tubuh ayam tinggi. Dimana akan berdampak terhadap ketahanan tubuh manusia bila memakan ayam dengan kadar antibiotik tinggi. Untuk itu saya mulai menggunakan bakteri lactobacillus yang berfungsi melawan bakteri jahat dalam tubuh. Sehingga saat dikosumsi manusia menjadi lebih aman karena residu antibiotik sudah tidak ada lagi, tandasnya./Renni Susilawati

Surya Online

http://www.surya.co.id/web

0 komentar: