Minggu, 26 Juni 2016

WASPADA PENYAKIT IMUNOSUPRESIF


  
Sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk mengenali, menetralisir dan mengeliminasi patogen yang masuk ke dalam tubuh. Fungsi lain dari sistem ini adalah untuk mengenali kembali patogen yang masuk dengan adanya sel memori serta mencegah terjadinya kerusakan sel-sel kekebalan (imunopatologi). Jika fungsi kekebalan ini terganggu makan akan timbul suatu kondisi yang dinamakan imunosupresif.
Berbagai macam faktor bisa menimbulkan kondisi imunosupresif ini, salah satunya  adalah agen penyakit yang memiliki target pada organ-organ kekebalan seperti limpa, bursa fabricius, seka tonsil, timus dan kelenjar harderian dimana organ-organ tersebut merupakan penghasil sel B dan sel T yang memiliki peran dalam sistem kekebalan tubuh.
Terdapat berbagai macam penyakit yang menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, antara lain penyakit Koksidiosis, Marek, Chicken Anemia Virus (CAV), Gumboro (IBD) dll.
Pada kasus penyakit Infectious Bursal Disease (IBD) / Gumboro, virus akan menginfeksi sel B muda terutama yang terdapat pada bursa fabrisius dan organ-organ penghasil sel B lainnya seperti limpa dan kelenjar harderian. Jenis sel B Immature ini banyak terdapat pada ayam muda yang bursanya baru mengalami perkembangan sehingga menyebabkan ayam muda lebih rentan terinfeksi. Infeksi yang terjadimenyebabkan kerusakan dini pada bursa sehingga tidak mampu memberikan respon antibodi terhadap agen penyakit yang masuk. Faktor inilah yang menyebabkan adanya kekebalan dari induk (MAb) menjadi penting.
Penyakit lain yang menyebabkan kondisi imunosupresif adalah  CAV yang memiliki target pada prekursor sel T dan hemositoblast yang berfungsi menghasilkan sel-sel darah seperti eritrosit, heterofil dan trombosit. Jika kedua sel ini terganggu, kemampuan untuk memproduksi sel darah akan hilang sehingga akan muncul gejala seperti depresi karena anemia, nekrosis pada sayap, hemoragi dan kepucatan pada sumsum tulang. Pada kondisi lapangan gejala klinis biasanya tidak selalu terlihat, yang muncul adalah gejala dari infeksi sekunder yang muncul karena keadaan imunosupresif yang dihasilkan penyakit tersebut.
Penyakit Koksidiosis juga dapat menyebabkan kejadian imunosupresif pada unggas. Koksidiosis disebabkan oleh protozoa golongan Eimeria, setelah masuk ke dalam tubuh unggas akan memperbanyak diri di dalam sel epitel saluran pencernaan. Siklus ini akan menyebabkan kerusakan pada sel gastro intestinal. Kerusakan jaringan mukosa gastro intestinal  akan mengakibatkan gangguan fungsi digesti, penyerapan nutrisi, dehidrasi serta mampu menekan sistem kekebalan, dimana usus memiliki Peyer’s patch dan seka tonsil yang merupakan bagian sistem kekebalan pada saluran cerna. Di dalamnya terdapat Imunoglobulin A (Ig A), G (Ig G) dan M (Ig M) yang berfungsi dalam sistem imun tubuh unggas. Kerusakan pada mukosa usus dan seka tonsil akan menyebabkan pembentukan antibodi menjadi terganggu sehingga unggas akan menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit lain. Ayam muda lebih sering terserang Koksidiosis tetapi ayam dewasa juga masih berpeluang terkena mengingat tidak adanya perlindungan silang antara masing-masing spesies Eimeria.
Kondisi imunosupresif akan mengakibatkan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit lain seperti NE, penyakit pernafasan serta penyakit bakterial lain. Penanganan kejadian imunosupresif adalah dengan memperhatikan manajemen pemeliharaan yang baik serta pemberian program vaksinasi  yang tepat. Pemberian terapi suportif seperti vitamin juga dapat membantu pertahan tubuh unggas dalam mengatasi kejadian imunosupresif ini. Produk seperti Introvit 4+ WSIntrovit AD3E WS,introvit-E-Selen WSVitol-140TM-VITAVIT-ECO serta Introvit-B-Complex dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh unggas dalam mengatasi kasus imunosupresif ini. Pada kasus Koksidiosis, program pemberian antikoksi Amprolin-300 WSDiclacoxy dan Intracox Oraljuga sangat berperan mengurangi resiko kasus imunosupresif.
Semoga di tahun yang baru ini memberikan harapan baru bagi dunia peternakan khususnya perunggasan, yang bisa memacu peternakan dalam negeri untuk tumbuh dan berkembang menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Sumber : http://temanc.com/detail_artikel.php?kode_obat=57

0 komentar: