Senin, 13 Oktober 2008
Efisiensi FCR
09.38
No comments
Performa ayam yang bagus ( FCR rendah, IP tinggi) adalah hasil akhir yang diinginkan setiap peternak. Karena hal ini sangat menentukan terhadap penghasilan yang bisa didapatkan oleh peternak. Untuk mendapatkan performa terbaik, peternak bisa melakukan banyak cara, baik dari sisi manajemen pemeliharaan, manajemen pengelolaan SDM, dll. Selain itu, peternak juga harus dan penting untuk memperhatikan penggunaan tempat pakan, khususnya dalm menempatkan kawat pengait ke tabung pakan, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap banyak tidaknya pakan yang terbuang dengan percuma. Sifat ayam yang suka mencakar dan memilih-milih pakan dengan paruhnya, berebut pada saat diberikan pakan, akan mengakibatkan banyaknya pakan terbuang, sehingga selain terjadinya pemborosan yang akan menyebabkan bengkak nya FCR, hal ini juga bisa merugikan karena bisa juga sebagai sumber terjadinya penyakit (pakan yang terbuang akan membusuk dan tempat berkembang biaknya jamur).
Dari sisi pemakaian tempat pakan, ada yang bisa dilakukan yaitu dengan cara:
1. pergunakan tempat pakan sesuai dengan kebutuhan, sesuaikan jumlahnya dengan populasi ayam (35 tempat pakan per 1000e ayam)
2. pergunakan ukuran tempat pakan yang sesuai dengan kebutuhan ( 3kg, 5kg, 7kg)
3. pergunakan tempat pakan sesuai dengan umur pelihara ayam
4. kaitkan kawat dari baki penampung ke tabung sesuai dengan kondisi ayam. Penempatan kawat ini sangat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya pakan yang terbuang, yang akan menyebabkan kerugian peternak.
Kebersihan tempat minum
09.35
No comments
Kebutuhan ayam terhadap air sangat tinggi, secara sederhana, kebutuhan ayam terhadap air adalah 2x kebutuhan pakan di hari yang sama. Berdasarkan hal tersebut, kuantitas dan kualitas air sangatlah mempengaruhi performa akhir ayam yang kita pelihara.
Namun, kuantitas dan kualitas air yang dipergunakan di peternakan, sangat bergantung juga pada perlakuan akhir dari tempat minum yang dipergunakan. Banyak peternak yang tidak menyadari hal ini. Mereka mengatakan bahwa air yang mereka pergunakan bagus, tapi ternyata yang menjadi masalah ada pada titik akhir (tempat minum) yang dipergunakan.
Permasalahan yang sering terjadi (terutama pada penggunaan tempat minum otomatis), operator kandang malas untuk mencuci tempat minum, sehingga hal ini bisa menyebabkan tumbuhnya jamur dan sisa-sisa dari logam berat yang terkandung dalam air, serta tinggi rendahnya pH air yang bisa menyebabkan penempelan sisa-sisa dari beberapa kandungan dari air.
Beberapa hal yang perlu dilakukan:
1. sediakan bak penampung (ember)
2. isi ember tersebut dengan air desinfektan
3. buang air yang ada di tempat minum ke ember kosong
4. bila setelah dilakukan pemberian vitamin, antibiotik atau vaksin, biarkan habis terlebih dahulu
5. bersihkan tempat air dengan menggunakan lap yang sudah dicelupkan kedalam air desinfektan, lakukan disemua bagian (luar) sampai bersih
6. bersihkan tempat air (otomatis) sehari 2x untuk mencegah terjadinya pertumbuhan jamur, dan zat lain
Kebersihan Saluran Air (minum)
09.27
No comments
Banyak faktor yang bisa membuat ayam sehat ataupun sakit. Salah satunya adalah saluran air minum (untuk tempat minum otomatis) dari tong penampung ke tempat minum.
Sering terjadi pada banyak peternak, setalah selesai instalasi saluran, tidak dilakukan lagi pengecekan/pembersihan saluran tersebut, padahal saluran air ini (paralon/pvc) sangat memungkinkan untuk bertumbuhnya jamur sehingga bisa menyuburkan juga tumbuhnya bakteri-bakteri yang bisa merugikan bagi kesehatan ayam.
Pembersihan saluran diusahakan dilakukan pembersihan secara periodik, paling tidak setelah 2 periode pemeliharaan ayam saluran ini di bersihkan dengan cara di flushing. Yaitu dengan teknik,
1. tong air diisi penuh dengan air lalu diberikan desinfektan ataupun detergen atau soda api
2. tutup kran pengatur air yang menuju ke tempat minum
3. salurkan air ke paralon yang menuju ke tempat minum
4. diamkan air tersebut selama 24 jam
5. buka saluran pembuangan air (yang menuju tempat minum dan ujung paralon)
6. setelah 24 jam, buang air tersebut melalui lubang pembuangan
7. isi kembali tong penampung air dengan air bersih, lalu air disalurkan ke saluran menuju ke tempat minum
8. lakukan berulang-ulang sampai tong air dan saluran air sampai bersih (tidak ada sisa air cucian)