Close Housed

Kandang sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak, menyediakan udara yang sehat bagi ternak, menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak, meminimumkan tingkat stress pada ternak.

Broiler Modern

Ayam pedaging hasil persilangan dari berbagai bangsa ayam pedaging, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan daging secara optimal dan edisien, memiliki keunggulan pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak, yang didukung dengan pakan yang berkualitas dan menajemen pemeliharaan yang maksmila

DOC ( Day Old Chick )

DOC(day old chick), anak yam umur 1 hari sangat menentukan keberhasilan usaha ternak ayam. Kondisi DOC yang baik merupakan modal awal yang sangat penting.

Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Pakan Ayam Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Kemitraan Ayam Broiler

Kerjasama pemeliharaan ayam broiler dengan pola kerjasama inti dan plasma. Kerjasama dilaksanakan atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan antara inti dan plasma.

Minggu, 06 Juni 2010

Pengaruh Cekaman Panas Ayam Broiler Awal Periode "Starter" terhadap Suhu Tubuh serta Dampaknya terhadap Performans Umur 2-3 minggu

Program Studi Produksi Ternak September 2005

(The Effect of Heat Exposure on Broiler Chicken at Early Starter Period to Body
Temperature and Their performance at 23 weeks old)

IRMA PUJI YUSWANING. H2B 000 039. 2005.
(Pembimbing: ISROLI dan EDJENG SUPRIJATNA).

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara langsung cekaman
panas pada ayam broiler awal periode "starter" terhadap suhu tubuh serta performans
produksi umur 2-3 minggu. Manfaat dari penelitian ini yaitu diperoleh suhu dan lama
pemeliharaan pada awal periode "starter" yang memberi (menghasilkan) performans
produksi terbaik pada ayam broiler periode "starter". Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
14 - 29 Mei 2004 di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas
Diponegoro Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor ayam broiler
periode "starter" yang diperoleh dari Bamboe Poultry Shop. Rancangan yang digunakan
adalah rancangan faktorial 4 x 6 dengan Rancangan dasar Acak Lengkap (RAL) model
splitplot in time. Sebagai petak utama ("main plot") adalah beberapa tingkat panas (T) dan
sebagai anak petak ("sub plot") adalah lama waktu pengamatan (W). Temperatur yang diteliti
adalah suhu kamar (TI) sebagai cekaman dingin dan temperatur di atas suhu kamar yaitu
390 C (T2), 410C (T3) dan 430C T4). Pengukuran suhu tubuh, konsumsi ransum, konsumsi
air minum dan bobot badan dilakukan pada jam ke-12, ke-24 dan ke-36 pada periode
cekaman dan setiap minggunya setelah ayam terbebas dari cekaman. Rata-rata suhu tubuh
ayam broiler dengan perlakuan T1, T2, T3 dan T4 berturut-turut adalah 39.970C, 40.280C,
40.920C dan 40.970C. Rata-rata konsumsi ransum ayarn broiler dengan perlakuan TI, T2, T3
dan T4 berturut-turut adalah 48.22 g, 50.41 g, 47.79 g dan 46.51 g. Rata-rata konsumsi air
minum ayam broiler dengan perlakuan TI, T2, T3 dan T4 berturut-turut adalah 84.83 ml,
91.36 mi, 92.59 ml dan 90.57 ml. Rata-rata bobot badan ayam broiler dengan perlakuan TI,
T2, T3 dan T4 berturut-turut adalah 199.80 g, 212.33 g, 201.83 g dan 207.03 g. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah ada pengaruh beberapa tingkat cekaman suhu pada awal periode
"starter" terhadap suhu tubuh dan konsumsi air minum ayarn broiler periode "starter". Ada
Pengaruh lama waktu pengamatan terhadap suhu tubuh, konsumsi ransum, konsumsi air
minum dan bobot badan ayarn broiler periode "starter". Ada pengaruh interaksi antara
beberapa tingkat cekaman suhu pada awal periode "starter" dan lama waktu pengamatan
terhadap suhu tubuh, konsumsi air minum dan bobot badan ayam broiler periode "starter".
kata kunci : cekaman, panas, broiler, "starter", suhu tubuh, konsurnsi.


Sumber : http://eprints.undip.ac.id/4525/1/30.pdf

Sabtu, 05 Juni 2010

BAGAIMANA MENGHITUNG DOSIS?


AYAM sakit harus diobati. Agar obat yang harganya mahal dapat menyembuhkan ayam tersebut, harus dihitung dosis
yang tepat. Kalau dosis berlebihan dapat menyebabkan racun. Jika dosisnya kurang, ayam tersebut tidak sembuh malah bertambah penyakitnya.
Bagaimana cara menghitung dosis obat?
Contoh : Pemberian atibiotik Oxytetracycline dengan jumlah ayam layer 10.000 ekor, umur 18 minggu.
- Satu bungkus Oxytetracycline beratnya 200 gram (80 gr zat aktif Oxytetracycline)
- Konsumsi air minum : 3000 ltr/hari
- Berat badan ayam umur 18 minggu: 1,6 kg/ ekor
- Dosis Oxytetracycline yang dianjurkan : 55 mg/kg berat badan

Perhitungan perhari :

= (BW (kg) x Jumlah ayam x dosis Oxytetarcycline (mg/kg bobot badan))/
(1000 x zat aktif Oxytetracycline didalam obat)

= (1.6 x 10000 x 55)/(1000 x 80)

= 11 bungkus/hari ( 2200 gr/hari)

Didalam pengobatan melalui air minum, hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. ketepatan perhitungan dosis berdasarkan berat badan rata-rata didalam suatu kandang/fl ok yang akan diobati.
2. Pastikan peralatan yang akan digunakan untuk pengobatan seperti tempat minum berjalan dengan baik.
3. Bersihkan tempat minum dari partikel yang tidak baik untuk kesehatan ayam dan baru diberikan obat.
4. Sangat dianjurkan untuk mengetahui kestabilan PH air.
(Agus Setiawan, Technical Service and Development, PT. CPI Jakarta).
BULETIN CP. OKTOBER 2006

LIGHT AND LIGHTING FOR POULTRY


Light is an important aspect of an animals environment. Avian species as well as mammalian species respond to light energy in a variety of ways, including growth and reproductive performance. The value of regulating the photoperiod of poultry and livestock to stimulate reproduction has been recognized for many years and is used regularly by commercial poultry and livestock farmers. For chickens there are three major functions of light: 1. to facilitate sight, 2. to stimulate internal cycles due to day-length changes, and 3. to initiate hormone release. Providing light for chickens has become a little more complex during the last 15 years than just screwing in a bulb and flicking on a switch. Now there are a wide variety of lighting programs and devices available to poultry producers, each with its own characteristics and applicability to rearing chickens. However, before we get to the details, I have found that most people are slightly confused about what light is and what aspects of it are important to rearing poultry. I would therefore like to elaborate on this just a little.

Tulisan Lengkap KLIK DISINI