Close Housed

Kandang sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak, menyediakan udara yang sehat bagi ternak, menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak, meminimumkan tingkat stress pada ternak.

Broiler Modern

Ayam pedaging hasil persilangan dari berbagai bangsa ayam pedaging, yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan daging secara optimal dan edisien, memiliki keunggulan pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak, yang didukung dengan pakan yang berkualitas dan menajemen pemeliharaan yang maksmila

DOC ( Day Old Chick )

DOC(day old chick), anak yam umur 1 hari sangat menentukan keberhasilan usaha ternak ayam. Kondisi DOC yang baik merupakan modal awal yang sangat penting.

Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Pakan Ayam Broiler

Campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

Kemitraan Ayam Broiler

Kerjasama pemeliharaan ayam broiler dengan pola kerjasama inti dan plasma. Kerjasama dilaksanakan atas dasar saling percaya dan saling menguntungkan antara inti dan plasma.

Senin, 04 Mei 2009

Pertahankan Kualitas Litter


DALAM menjalankan budidaya broiler agar mendapatkan hasil yang baik harus memerlukan seni tersendiri. Masalah pakan, strain yang baik dan manajemen sangat kita perhatikan. Ada hal kecil yang masih diabaikan yaitu manajemen litter. Dalam kondisi apapun, bentuk kandang yang bagaimanapun, kita harus menjaga agar litter selalu kering Ada yang berpendapat kalau litter kering, susah untuk menjual pupuknya nanti, jadi mereka menginginkan kondisi litter yang lembab atau basah. Tetapi pendapat
atau argument tersebut tidak benar, karena litter basah atau lembab mengakibatkan kadar amoniak yang tinggi dan akan mengakibatkan performance ayam menjadi menurun.

Tanpa menggunakan alat, amoniak hanya bisa dideteksi jika kadarnya dalam kandang paling sedikit 20 ppm, pada hal dengan kadar amoniak seperti itu sudah mengakibatkan kerusakan pada paru-paru.

Adapun beberapa jenis bahan yang dapat digunakan sebagai alas kandang ( Litter ) untuk budidaya broiler sebagai berikut :
1. Sekam padi (Tidak terlalu menyerap, dapat dicampur dengan bahan lain)
2. Jerami yang telah dipotong kecil.
3. Serbuk gergaji (Berdebu,dan biasanya tidak terlalu disarankan)
4. Kertas yang telah dipotong kecil (Susah diterapkan untuk daerah yang kelembaban tinggi).
5. Pasir (Untuk daerah kering).
6. Serutan kayu (Wood shavings)
(Catatan : Litter digunakan tergantung yang tersedia diarea atau daerah masing-masing).

Litter atau alas kandang sebaiknya sudah dipersiapkan sebelum anak ayam masuk agar
supaya semua kebutuhan anak ayam bisa terpenuhi. Prosedur pemasukan sekam dalam kandang adalah sebagai berikut (Gambar 1.)

Kebutuhan dan kualitas litter
Standar kebutuhan litter seperti pada Tabel 2 dibawah ini :

Selain standar litter pada Tabel 2 diatas dapat juga ditentukan kebutuhan litter per 1,000 ekor ayam. Hal ini hanya untuk mempermudah saja dalam menghitung kebutuhan litter, karena biasanya sekam padi dijual sudah dalam karung pakan (1,000 ekor ayam membutuhkan sekam sebanyak 40 – 50 karung pakan) Bukan hal yang susah menjaga kondisi litter didalam kandang tetap kering dan tidak menggumpal jika faktor pencetus diatas dapat dihindari. Namun terlepas dari semua itu peranan anak kandang atau care taker sangat menentukan, terutama dalam hal ketelitiannya dalam mengontrol
permasalahan didalam kandang.

Sekam yang menggumpal langsung dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Jika dasarnya sudah lembab sebaiknya ditaburi kapur agar cepat kering, setelah itu baru ditambahkan sekam yang baru. Atap kandang yang bocor secepatnya diperbaiki, dan hindari pekerjaan yang tergesagesa, terutama dalam pergantian air minum, jangan sampai tumpah ke litter. Ventilasi harus baik dan lancar, agar sirkulasi udara cukup baik, sehingga udara kotor tidak terakumulasi didalam kandang.

Selain itu, penyebab penurunan kualitas litter harus dianalisa dan langsung dilakukan tindakan agar tidak menjadi faktor pemicu menurunnya kualitas kesehatan ayam yang selanjutnya akan mengakibatkan performance produksi kurang baik (Gambar 3).

Kesimpulan
Kondisi litter tetap harus dijaga agar selalu kering dan gunakanlah litter atau alas kandang yang tersedia dan layak dipakai, sesuai kondisi area pemeliharaan masing-masing. Bedakan penurunan kualitas litter karena disebabkan oleh kondisi ayam (Infeksi penyakit, seperti enteritis) atau kondisi lingkungan, sehingga penyebab permasalahan dapat diantisipasi dengan cepat. Kondisi litter mempengaruhi performance, jadi tidak bisa dianggap sesuatu yang tidak penting.
Syahrir Akil, Manager Technical Service and Development, Charoen Pokphand Indonesia.
Buletin CP Edisi Juli 2006 No 79/tahun VII

Air Minum Sistem Nipple Untuk Broiler


TIDAK dapat dipungkiri bahwa, air sangat berperan dalam kesuksesan suatu usaha peternakan, dimana tanpa air yang cukup ternak tidak dapat melangsungkan kehidupannya.
Ayam dapat hidup tanpa makan dalam beberapa hari, namun tanpa air minum tidak bisa bertahan lama. Bahkan kehilangan air sampai 10 % dari berat badan dapat mengakibatkan kematian, yang tentunya mengakibatkan kerugian.
Beberapa tahun terakhir, penggunaan sistem nipple untuk air minum ayam broiler makin popular, karena dapat mengurangi kontaminasi dari partikel- partikel debu dan kotoran lain yang berasal dari area sekitar atau bahkan dalam kandang unggas sendiri. Selain dapat mengurangi pekerjaan anak kandang juga dapat menghemat penggunaan air minum, tetapi bukan berarti bahwa perhatian terhadap manajemen lainnya diabaikan.



Air minum sistem nipple
1 unit nipple sudah mencukupi untuk 10 ekor broiler ( Broiler Management Guides By ISA HUBBARD, 2000 ). Sebelum dan sesudah di pakai sebaiknya nipple selalu di flushing agar kondisi nipple tetap normal, sehingga aliran air didalam pipa lancar.
Ketinggian nipple dari ayam sebaiknya selalu di kontrol agar supaya semua ayam mendapat air minum yang cukup, demikian pula ,posisi nipple, harus selalu lurus atau tidak bengkok. Ketinggian nipple untuk broiler komersial dapat dilihat pada Grafik 1.
Posisi ayam waktu minum dengan menggunakan sistem nipple dapat dilihat pada gambar 1 .
Teknik pembersihan air minum sistem nipple
Dalam kondisi normal, cukup dengan flushing dengan



mengunakan aliran air dengan tekanan yang lebih tinggi. Jika mengunakan bahan pembersih seperti vinegar, jangan lebih dari tiga jam didalam pipa nipple di endapkan, sedangkan proporsi antara vinegar dan air tergantung kebutuhan.
Setelah selesai memberikan vaksin atau obat sebaiknya langsung di flushing, jika vaksin dan obat yang dilakukan melalui niple sistem.
Filter air dicheck kondisinya, dan tekanan air selalu diatur di regulator. Setelah ayam selesai panen, sebaiknya nipple dilepas dan dibersihkan. Pisahkan tiap bagian pipa, lalu cuci atau bilas dengan air bertekanan tinggi, agar semua kotoran dalam pipa terbuang lalu simpan di gudang peralatan.
Kesimpulan
Penggunaan sistem nipple untuk air minum ayam broiler, sangat penting untuk menjaga kebersihan dari kontaminasi dengan udara luar, agar kualitas air minum tetap terjamin, tetapi uji kualitas air minum tetap harus dilakukan secara berkala (Tiap 6 bulan) atau tergantung kasus yang terjadi dalam suatu lingkungan farm.
Penggunaan sistem nipple untuk air minum ayam broiler bertujuan agar performans produksi tetap baik. (Syahrir Akil Technical Service Manager PT.Charoen Pokphand Indonesia)
Buletin CP no 77/tahun VII Mei 2006